Penjelasan Kasyfus Syubuhat (10) : Perbedaan Syirik, Kufur, Dan Nifaq
2. Perbedaan antara syirik, kufur, dan nifaq
Ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah telah menjelaskan makna dari istilah syirik, kufur (kekafiran) dan nifaq (kemunafikan) serta pelakunya, yaitu musyrik, kafir dan munafik. Masing-masing dari istilah syirik, kufur dan nifaq masih terbagi menjadi dua lagi, yaitu akbar (besar) dan ashghar (kecil).
Perbedaan akbar dan asghar dari ketiganya
- Syirik, kufur dan nifaq yang akbar, semuanya mengeluarkan pelakunya dari Islam dan jika pelakunya mati dalam keadaan tidak bertaubat, maka ia kekal selama-lamanya di neraka.
- Sedangkan syirik, kufur dan nifaq yang ashghar, tidaklah sampai mengeluarkan pelakunya dari Islam dan jika pelakunya mati dalam keadaan tidak bertaubat, maka ia berada dibawah kehendak Allah, jika Allah berkehendak untuk mengampuninya, maka Allah pun akan mengampuninya, namun jika tidak, Allah pun akan menyiksanya.
Adapun yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah perbedaan antara syirik akbar, kufur akbar dan nifaq akbar.
Hubungan antara syirik akbar dan kufur akbar
Ulama telah menjelaskan bahwa lafadz syirik dan kufur termasuk dalam dua kata yang ciri khasnya adalah
إذا اجتمعا افترقا وإذا افترقا اجتمعا
“Jika dua lafadz tersebut disebutkan secara bersamaan, maka masing-masing memiliki makna tersendiri, sedangkan jika disebutkan secara terpisah, maka menjadi sama makna keduanya”.
Keterangan
- Kalimat“Sedangkan jika disebutkan secara terpisah, maka menjadi sama makna keduanya” maksudnya adalah ketika disebutkan lafadz syirik sendiri atau kufur sendiri, maka keduanya bermakna tidak adanya iman kepada Allah (kafir). Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala dalam QS. Al-Kahfi: 37 dan 38.
- Adapun kalimat“Jika dua lafadz tersebut disebutkan secara bersamaan, maka masing-masing memiliki makna tersendiri” , maksudnya adalah ketika disebutkan lafadz syirik dengan kufur secara bersamaan, maka makna syirik berbeda dengan kufur.
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (QS. Al-Bayyinah: 1).
An-Nawawi rahimahullah menjelaskan dalam kitab Syarhu Shahiih Muslim,
الشرك والكفر قد يطلقان بمعنى واحد وهو الكفر بالله تعالى ، وقد يفرق بينهما فيخص الشرك بعبادة الأوثان وغيرها من المخلوقات مع اعترافهم بالله تعالى ككفار قريش ، فيكون الكفر أعم من الشرك
“Syirik dan kufur terkadang disebutkan dengan makna sama, yaitu: tidak adanya iman kepada Allah (kafir) , namun terkadang dibedakan antara makna keduanya, sehingga kata syirik itu dikhususkan untuk penyembahan patung dan makhluk lainnya, diiringi dengan pengakuan mereka terhadap adanya Allah Ta’ala, seperti orang-orang kafir suku Quraisy. Jadi, kufur itu (maknanya) lebih umum dari syirik.”
Perbedaan syirik, kufur, dan nifaq
Perbedaan ketiganya itu dapat diketahui dari makna masing-masing pelakunya, yaitu:
- Musyrik adalah orang yang memalingkan sesuatu yang menjadi kekhususan Allah (Rububiyyah, Uluhiyyah dan Al-Asma` wash Shifat) kepada selain Allah. Namun, karena kebanyakan syirik yang terjadi adalah syirik dalam Uluhiyyah, maka kata musyrik sering dimaksudkan untuk orang yang memalingkan peribadatan kepada selain Allah.
- Kafir adalah orang yang terdapat pada dirinya sesuatu yang membatalkan keimanan, baik berupa i’tiqad (keyakinan), ucapan, maupun perbuatan, dengan demikian seseorang bisa berstatus kafir dengan melakukan syirik ataupun tanpa syirik, seperti mengingkari kewajiban shalat lima waktu, mengingkari keharaman zina, membenci Allah, membenci Al-Qur’an, dan berpaling dari agama Allah dengan tidak mempelajari Islam dan tidak mengamalkannya.
Demikian pula, kufur pun mencakup kufur lahiriyah maupun kufur batin. Kufur batin diistilahkan dengan munafik, yaitu orang yang nampak beriman pada sisi lahirnya saja. - Munafik adalah orang yang menampakan keislaman dan menyembunyikan kekafiran.
Hubungan antara syirik, kufur, dan nifaq
Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:
- Makna kufur itu paling luas, karena mencakup syirik dan nifaq.
- Setiap orang musyrik itu pastilah ia kafir, namun tidak setiap orang kafir itu musyrik.
- Setiap orang munafik itu pastilah ia kafir, namun tidak setiap orang kafir itu munafik (menyembunyikan kekafirannya).
***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Artikel Muslim.or.id
[serialposts]____
🔍 Tafsir Al Baqarah 185, Hadits Tentang Sunat, Niat Puasa Muharram 9 Dan 10 2012, Allah Tidak Akan Memberi Cobaan Melebihi Kemampuan Hambanya, Tausiah Islami Penyejuk Hati
Artikel asli: https://muslim.or.id/27421-penjelasan-kasyfus-syubuhat-10-perbedaan-syirik-kufur-dan-nifaq.html